Thursday 14 July 2016

Menjajal Kuliner Rawon Setan Untuk Pertama Kalinya

Gara-gara membuat tulisan dan sekaligus posting pertama di blog ini dengan judul Lokasi Kulineran Yang Sayang Dilewatkan Apabila Ke Surabaya yang salah satu lokasi yang saya sebutkan adalah Warung Rawon Setan yang terletak di Jalan Embong Malang. Saya merasa sedikit "bersalah" karena menyebutkan lokasi makan yang sayang untuk dilewatkan sementara saya sendiri belum pernah sekalipun mencicipi makanan disana. Karena alasan itulah, akhirnya kemarin segera setelah pulang dari kantor saya langsung meluncur kesana untuk segera mencobanya dan sekaligus menjadikannya bahan tulisan di postingan ini.

Kemarin sekitar pukul 16.30 WIB saya meluncur dari kantor dan langsung menuju ke Jalan Embong Malang lokasi dimana Warung Rawon Setan berada. Karena jalanan masih belum terlalu dipenuhi oleh orang-orang yang pulang kerja, perjalanan saya kesana bisa dibilang cukup lancar. Sekitar pukul 17.00 WIB saya sudah berada di depan lokasi warung makan tersebut dan memarkir kendaraan yang saya tumpangi. Ternyata oh ternyata, warung makan tersebut masih belum buka. Kursi-kursi yang ada disana masih ditata terbalik di atas meja seperti tampak pada foto di bawah ini.

Warung Rawon Setan
Warung Rawon Setan Yang Masih Belum Buka, Kursi-Kursi Masih Tertata
Di Atas Meja.
Saya agak ragu dan sempat terpikir, jangan-jangan warung makan ini memang masih belum karena masih libur Hari Raya Idul Fitri. Tapi akhirnya daripada hanya berprasangka saja, saya putuskan untuk masuk dan bertanya ke salah satu pegawai yang ada di dalam warung. Ternyata benar, saya salah mengira, warung makan ini buka tapi masih setelah Maghrib atau sekitar satu jam dari jam kedatangan saya. Saya pikir masih cukup lama juga, tapi daripada pulang dulu dan nantinya balik kesana lagi dan terjebak macet, akhirnya saya putuskan untuk menunggu disana.

Saat menunggu, saya tiba-tiba teringat kalau di dekat sana ada tempat makan Tahu Campur yang mengklaim dirinya sebagai "legendaris". Saya pernah mencoba makan disana, tapi itu sudah sangat lama sekali dan saya sudah lupa rasanya. Oleh karena waktu menunggu yang masih cukup lama, saya putuskan untuk tidak ada salahnya sekalian mencoba sekali lagi Tahu Campur tersebut. Ulasan saya mengenai Tahu Campur tersebut akan saya tuliskan dan posting kembali segera setelah posting ini.


Setelah sekitar satu jam menunggu dan setelah selesai mencicipi Tahu Campur, akhirnya semua kursi di Warung Rawon Setan telah selesai ditata dan ruangan juga telah selesai dibersihkan sehingga saya bisa mulai duduk di dalam sambil menunggu para pegawai masih menyiapkan piring-piring berisi nasi yang akan memudahkan mereka dalam melayani pembeli nantinya. Sekitar 5 menit duduk disana, seorang pegawai menghampiri serta menanyakan pesanan. Saya langsung memesan seporsi Nasi Rawon Setan Campur dan seporsi Es Sinom.

Perlu diketahui juga di tempat makan ini, kita dapat memesan dua macam Nasi Rawon yaitu Nasi Rawon Kuah Campur atau Nasi Rawon Kuah Pisah. Sejauh yang saya tahu berdasarkan pengalaman makan Rawon di tempat lain, tak ada beda sama sekali antara dua macam menu tersebut, kecuali kuah Rawon yang dipisahkan dari nasinya. Biasanya kuah yang dipisah harga akhirnya akan lebih mahal dibandingkan yang dicampur. Karena saya akan langsung makan disana dan tidak sedang menunggu apa-apa, maka saya putuskan untuk memesan yang kuah campur.

Pesanan Makanan dan Minuman Saya di Warung Rawon Setan
Pesanan Makanan dan Minuman Saya di Warung Rawon Setan
Saya perlu menunggu tak sampai 5 menit dan akhirnya seporsi Es Sinom serta seporsi Nasi Rawon Kuah Campur telah disajikan di hadapan saya oleh seorang pegawai disana. Hal pertama yang lakukan tentu saja dan sudah pasti bisa ditebak, mengambil foto untuk koleksi, diposting di instagram, dan sekaligus untuk melengkapi tulisan ini. Foto pesanan saya bisa dilihat di atas.

Dalam seporsi Nasi Rawon terdapat tiga potong daging yang ukurannya cukup besar dan menyerupai bentuk kotak dan sambal yang telah ditaruh disana. Tak lama setelah menyelesaikan "urusan wajib" mengambil foto, segera saja saya santap makanan yang telah tersaji di hadapan saya. Selagi masih hangat saya segera menyantapnya, sebab Nasi Rawon akan tidak terlalu enak lagi jika sudah agak dingin. Menurut pendapat saya, Nasi Rawon di Warung Rawon Setan ini secara rasa tak jauh berbeda dan bahkan cenderung sama dengan makanan sejenis yang dijual di tempat makan lainnya. Tak ada rasa yang terlalu spesial atau berbeda. Namun satu yang paling saya ingat dari Nasi Rawon ini adalah dagingnya yang empuk meskipun ukurannya cukup besar dibandingkan yang terdapat di makanan sejenis yang dijual di tempat lain. Es Sinom rasanya juga sama seperti pada umumnya minuman sejenis yang dijual di tempat-tempat lain. Total harga yang saya bayarkan untuk dua pesanan saya di atas adalah 38 Ribu Rupiah. Cukup mahal untuk makanan sekelas Nasi Rawon dan Es Sinom dengan rasa yang juga tergolong standar serta sama seperti makanan dan minuman sejenis yang dijual di tempat lain. Namun karena rasa penasaran dan daripada merasa "bersalah" karena mengulas atau merekomendasikan suatu tempat mencobanya, not bad lah untuk mencoba makan di Warung Rawon Setan.

Pepes Ikan Warung Rawon Setan
Pepes Ikan Warung Rawon Setan
Oya, di tempat makan ini selain menjual Nasi Rawon, juga terdapat menu pelengkap seperti tempe goreng, telur asin, pepes ikan (jika saya tidak salah), dan beberapa macam krupuk. Namun karena saya datang lebih awal, aneka menu pelengkap tersebut belum semuanya tersaji di meja. Hanya ada pepes ikan dan krupuk saja yang sudah ada disana. Penampakan pepes ikan ada di foto di atas.

Begitulah sekilas ulasan saya mengenai pengalaman saya untuk pertama kalinya makan di Warung Rawon Setan, walaupun saya sering sekali melewati lokasi kuliner ini. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment