Sunday 7 August 2016

Menu Makan Malam Saya 22 Juni 2016

Blog peterculinarydiaries.blogspot.com ini memang saya khususkan untuk membahas mengenai aneka ragam kuliner yang pernah saya cicipi dimanapun di seluruh wilayah nusantara maupun di seantero jagat raya. Semua yang saya tulis disini adalah opini pribadi saya sendiri. Posting kali ini adalah mengenai Menu Makan Malam Saya 22 Juni 2016. Saya gemar menyantap sayuran untuk mendukung program diet OCD (Obsessive Corbuzier's Diet) yang telah saya jalani selama lebih dari dua tahun. Kenapa saya suka sayur ? Karena sayur membantu kita semua untuk tetap merasa kenyang dalam rentang waktu yang lebih lama dibandingkan nasi atau berbagai macam karbohidrat lainnya.

Sampai disini saja basa-basinya. Langsung saja ya ini dia Menu Makan Malam Saya 22 Juni 2016. Seperti tampak pada foto di bawah ini, saya memilih perpaduan antara sayur Sawi Putih, Tauge, dan Kacang Panjang. Sawi Putih dimasak cah dengan sedikit kuah. Tauge dan Kacang Panjang dimasak Oseng juga dengan sedikit kuah. Untuk pelengkap saya memilih Telur dan Tempe dimasak Bali.

Menu Makan Malam Saya 22 Juni 2016
Menu Makan Malam Saya 22 Juni 2016
Itulah paduan menu makan malam saya yang sederhana namun bergizi dan tentu saja turut mendukung agar saya tetap dapat kenyang dalam jangka waktu lama sehingga tidak obesitas atau kegemukan. Pastikan kita semua selalu rutin mengkonsumsi sayur agar pencernaan juga lancar, karena pencernaan yang lancar adalah salah satu kunci agar tubuh tetap sehat dan bisa kembali langsing. Sekian dan semoga bermanfaat.

Wednesday 3 August 2016

Salad Buah

Menurut penuturan para ahli serta pakar pengembangan diri maupun para motivator, setiap orang dianjurkan atau bahkan diwajibkan untuk berani mengeksplorasi kemampuan dirinya serta bakat-bakatnya. Nah, berbekal penuturan mereka dan karena saya sedang ingin menikmati salad buah dan juga karena terinspirasi oleh salah satu video Fang Brothers (Fang Bros) yang membahas mengenai makanan, maka saya pun mencoba membuat sendiri kudapan sederhana ini untuk diri saya sendiri.

Untuk mendukung rencana di atas, maka tentu saja saya perlu berbelanja bahan-bahan yang akan menjadi komponen atau campuran dari salad buah yang akan dibuat. Tujuan saya adalah ke supermarket dengan nama depan atau awalan C yang terkenal akan iklan atau promosi yang berharga termurah dibanding para pesaingnya (memang murah, tapi tidak selalu yang paling murah, tapi sudahlah itu bukan topik utama posting kali ini). Bahan-bahan yang saya beli adalah pisang, mangga, anggur merah, apel, sayur kubis, dan tentu saja mayonnaise Thousand Island (ini atas anjuran salah seorang kawan). Segera setelah semua bahan-bahan telah terkumpul, langsung saja saya pulang (bayar dulu tentu saja).

Ketika telah sampai di rumah, semua bahan-bahan tersebut segera saya kupas dan cuci bersih dan kemudian segera dipotong-potong serta ditempatkan dalam wadah mangkuk plastik besar. Setelah semua proses mulai dari mengupas, membersihkan, hingga memotong selesai dilakukan, langkah terakhir adalah menuangkan "saus" nya yaitu mayonnaise Thousand Island. Bersamaan dengan telah tertuangnya mayonnaise, maka berakhir sudah proses pembuatan salad buah. Inilah tampilan dari salad buah hasil kreasi saya (lihat gambar di bawah ya).

Salad Buah Hasil Kreasi Saya
Walaupun secara tampilan salad buah tak semenarik kreasi dan karya chef-chef di restoran atau rumah makan, tapi setidaknya secara rasa tak jauh berbeda. Lagi pula hasil kreasi ini tidak untuk dilombakan, tapi langsung disantap begitu selesai dibuat. Pengalaman ini begitu berharga bagi diri saya sendiri karena pernah membuat sesuatu yang saya santap sendiri dan tak selalu membelinya dalam bentuk siap saji (baca: santap). Demikian....

Tuesday 2 August 2016

Serabi Hijau Durian Ny. Nina Pucang Anom

Kuliner ini juga saya santap sudah sangat lama sekali dan menjadi bagian dari koleksi foto lama yang tersimpan di harddisk laptop. Saya baru upload dan bahas sekarang karena memang baru sekarang ngeblog secara khusus soal kuliner. Serabi atau Surabi adalah makanan jajanan tradisional khas Indonesia yang banyak dijumpai di beberapa daerah di nusantara. Kala itu (karena sudah lama sekali) saya penasaran akan suatu kedai atau depot atau warung yang menjual aneka macam makanan yang salah satunya adalah Serabi ini. Kedai tersebut terletak di jalan Pucang Anom yang searah menuju ke Pasar Pucang (jika saya tidak salah ingat dan kalau salah akan saya update di lain waktu).

Serabi Hijau Durian Ny. Nina Pucang Anom
Serabi Hijau Durian Ny. Nina Pucang Anom
Waktu itu, saya memesan seporsi Serabi Hijau Durian. Sesuai namanya maka Serabi ini pasti berwarna hijau yang biasanya diperoleh dari sari daun pandan dan sesuai namanya pula maka pasti ada kuah Durian sebagai pelengkapnya. Rasa secara pasti saya lupa. Saya hanya ingat bahwa rasa Durian memang ada namun tidak terlalu kentara aroma serta rasanya. Makanan ini manis, jadi cocok juga untuk yang suka makanan manis atau yang hendak berbuka puasa. Harga kala itu 9 Ribu Rupiah per porsi (jika lain mencoba lagi saya akan buat posting baru dengan harga paling up to date). Begitu saja ulasan yang dapat saya berikan. Semoga bermanfaat.

Soto Banjar

Soto Banjar merupakan makanan khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma khas rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh, begitulah kurang lebih informasi yang terdapat di halaman mengenai Soto Banjar di Wikipedia. Posting kali ini mengenai Soto Banjar yang sebenarnya waktu ketika saya menyantapnya sudah sangat lama sekali yaitu tahun 2014. Saya lupa nama penjualnya dan tidak tahu dimana lokasi berjualannya sehari-hari sebab saya membelinya pada sebuah acara kuliner yang diadakan di kota Surabaya.

Soto Banjar
Soto Banjar
Seperti saya ungkapkan di atas, saya lupa siapa nama penjualnya dan dimana lokasi berjualannya, jadi saya tidak memberikan keterangan lebih banyak soal makanan ini. Secara rasa detail saya pun sudah agak lupa, namun saya putuskan untuk menuliskannya sebagai bentuk kenang-kenangan bagi diri saya sendiri bahwa saya pernah mencicipi kuliner Soto Banjar. Berdasarkan ingatan saya, rasanya tak jauh berbeda dan bahkan cenderung sama dengan Soto Ayam lainnya yang umum dijumpai di kota Surabaya. Begitulah ulasan ringkas saya mengenai Soto Banjar. Di lain waktu jika saya kebetulan menyantap Soto Banjar lagi, saya akan berikan ulasan atau keterangan lebih lengkap dan detail. Semoga bermanfaat.