Monday 31 July 2017

Tahu Lontong Jalan Ronggolawe Tuban

Sebagai orang yang lahir dan besar di kota Tuban, tentu saja banyak makanan atau kuliner khas kota Tuban yang selalu menjadi favorit dan sudah tentu pula akan menjadi tujuan ketika saya kembali berada di kota tersebut. Salah satu kuliner yang sering saya jadikan tujuan untuk disantap adalah Tahu Lontong, salah satu kuliner yang banyak dan gampang dijumpai di Bumi Ronggolawe tercinta.

Nah, kuliner seperti apakah Tahu Lontong itu ? Bagi warga kota Surabaya dan mungkin kota-kota lain, Tahu Tek dan Tahu Telur bisa jadi merupakan kuliner yang lebih dikenal dibandingkan Tahu Lontong. Namun pada dasarnya Tahu Lontong adalah jenis kuliner yang mirip dengan kedua kuliner yang telah disebutkan sebelumnya. Tahu Lontong memiliki bahan-bahan dasar seperti lontong, tahu, tauge (kecambah), potongan daun bawang, bumbu kacang, dan dapat pula ditambah telur yang digoreng. Lantas apa perbedaan antara Tahu Lontong dengan Tahu Tek dan Telur ? Perbedaan terletak pada bumbu kacang yang disiramkan ke campuran bahan-bahan lainnya. Bumbu kacang yang digunakan pada Tahu Lontong tidak menggunakan petis sebagai campuran. Bumbu kacang pada Tahu Lontong hanya terdiri dari campuran utama berupa kacang, bawang putih, dan kecap manis. Jadi tampilan akan sedikit lebih cerah karena tanpa penggunaan petis.

Tahu Lontong Jalan Ronggolawe Tuban
Tahu Lontong Jalan Ronggolawe Tuban

Salah satu penjual Tahu Lontong di kota Tuban terletak di Jalan Ronggolawe. Penjual Tahu Lontong ini membuka tempat jualannya di depan deretan toko yang ada disana pada sore atau malam hari setelah toko-toko tersebut tutup. Tempatnya sederhana karena merupakan tempat makan emperan di tepi jalan, namun karena pada malam hari jalanan tersebut cukup sepi dari aktivitas, khususnya perdagangan, maka udaranya juga cenderung lebih bersih dan tidak terlalu banyak kendaraan lalu lalang.

Seporsi Tahu Lontong dihargai 10 Ribu Rupiah saja dan apabila ingin menambah telur dadar atau telur mata sapi hanya perlu menambah 2 Ribu Rupiah. Murah meriah bukan ?

Tampilan Tahu Lontong Jalan Ronggolawe Tuban dapat dilihat pada foto di atas. Adapun rasa dari Tahu Lontong ini termasuk enak menurut saya, walaupun pada dasarnya karena kesamaan bumbu dasar, secara keseluruhan rasa berbagai macam Tahu Lontong yang pernah saya cicipi di kota Tuban hampir sama enaknya. Rata-rata harga dari semua penjual juga berada di kisaran 10-12 Ribu Rupiah.

Begitu saja ulasan singkat mengenai Tahu Lontong Jalan Ronggolawe Tuban. Semoga dapat menjadi rujukan tempat kuliner kala berada atau singgah di kota Tuban. Silakan bagikan pula tulisan ini atau berikan komentar.

Thursday 11 May 2017

Kue Dumbeg Kue Tradisional Indonesia

Kue Dumbeg Kue Tradisional Indonesia
Kue Dumbeg Kue Tradisional Indonesia
Dumbeg, begitu orang di daerah asal saya sering menyebutnya. Jajanan alias kue tradisional ini sekarang sudah jarang dijumpai di banyak lokasi, padahal dahulu penjual sering dan mudah sekali ditemukan di beberapa lokasi di kota asal saya di Tuban. Kue dumbeg kue tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan dasar tepung beras dan gula jawa (gula aren) ini merupakan makanan yang saya sukai waktu kecil dulu karena rasanya yang kenyal dan manis. Dahulu, ketika saya masih kecil, kue ini dapat dibeli dengan harga kisaran 250 Rupiah saja per bungkusnya.

Kue dumbeg kue tradisional Indonesia ini terkenal unik karena bentuknya yang menyerupai terompet. Kue dumbeg dibungkus menggunakan daun lontar yang dibentuk sedemikian rupa dan rapi sehingga mengerucut menyerupai terompet. Untuk dapat memakan kue ini, kita perlu membuka lilitan pembungkusnya dari atas hingga ke bawah, tetapi jangan langsung membuka semuanya karena tekstur kue dumbeg yang terkenal kenyal dan lembek sehingga dapat menjuntai dan ada kemungkinan bisa jatuh. Jadi cara terbaik untuk memakannya adalah membuka satu lilitan, digigit, kemudian dilanjut dengan membuka lilitan berikutnya, begitu seterusnya sampai habis.

Saya menemukan kue ini secara tidak sengaja di salah satu pasar tradsional di kota asal saya. Penjualnya seorang bapak yang mangkal di bagian depan pasar. Bapak tersebut membawa cukup banyak ikatan kue dumbeg seperti yang tampak di foto di atas. Jika saya tidak salah ingat, satu ikat kue dumbeg yang berisi 5 bungkus dihargai 7500 Rupiah atau 1500 Rupiah per bungkus (maaf jika misal informasi harga tidak akurat karena saya sudah cukup lama membelinya dan baru kali ini menuliskan tentang kue dumbeg kue tradisional Indonesia yang kenyal dan manis ini).

Saturday 15 April 2017

Es Campur Pacar Keling

Surabaya terkenal sebagai kota yang cukup panas apalagi ketika sedang musim kemarau. Sesuatu yang menyegarkan dapat menjadi pelepas dahaga dan sekaligus mengurangi efek panas yang terasa. Kali ini saya menulis tentang sesuatu yang segar yang cocok dinikmati di siang hari yang terik.

Es Campur Pacar Keling
Es Campur Pacar Keling
Jalan Pacar Keling Surabaya terdapat sederetan tempat makan yang terjangkau harganya bagi semua kalangan. Salah satu kuliner yang terdapat di jalan tersebut adalah Es Campur. Jika tak salah ingat ada 2-3 tempat yang menyediakan menu Es Campur disana. Orang Surabaya umumnya mengenal atau menyebutnya dengan Es Campur Pacar Keling menggunakan nama jalan tempat kuliner tersebut dijual agar lebih memudahkan.

Beberapa tahun lalu saya pernah mencoba kuliner tersebut di salah satu tempat yang menjualnya disana ketika hendak menuju ke rumah seorang kawan yang memang berada tak jauh dari lokasi tersebut. Saya sudah agak lupa persisnya nama warung yang menjualnya dan mungkin beberapa hari ke depan saya akan mencoba kesana kembali dan mencobanya. Info akan saya update kemudian.

Secara umum isi dari Es Campur Pacar Keling ini standar saja, hampir sama dengan Es Campur di banyak tempat lain di Surabaya yang menjual menu serupa. Satu yang paling saya ingat, yang membedakan Es Campur Pacar Keling dengan Es Campur di beberapa tempat lain yang pernah saya coba adalah warna sirupnya yang kuning merona yang menyegarkan mata dan sekaligus menggoda lidah untuk segera mencicipinya. Sirup kuning kental yang dituangkan di atas serutan es batu benar-benar menggoda untuk menyantapnya, apalagi ketika cuaca sedang terik.

Kala itu, seporsi Es Campur dihargai 10 Ribu Rupiah (saya agak lupa pastinya), sedikit lebih mahal dibandingkan beberapa tempat penjaja Es Campur yang pernah saya kunjungi. Mungkin saja karena mereka sudah lebih punya nama dibandingkan tempat-tempat penjaja Es Campur lainnya yang pernah saya kunjungi. Namun bagaimanapun juga dengan rasa yang nikmat dan tampilan yang menggoda, minuman segar ini tetap layak untuk dicoba, apalagi ketika matahari sedang bersinar terik. Selamat mencoba.